Friday, January 11, 2013

Manajemen Waktu-3


 I.       Menyibukkan diri setiap waktu pada aktivitas yang memberikan manfaat terbesar di akhirat
 II.       Menjaga ketepatan waktu
 III.       Tidak pernah menunda sampai esok pekerjaan yang dapat dikerjakan hari ini
 IV.       Mengurangi kebiasaan membuang waktu
 V.       Efektif dalam memanfaatkan waktu
  VI.       Memenage waktu agar dapat memenuhi hak kepada yang berhak
 VII.       Mengarahkan kerja pada kehidupan pribadi agar lebih produktif

       I. Menyibukkan Diri setiap Waktu pada Aktivitas yang Memberikan Manfaat Terbesar di Akhirat
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah 
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al Hasyr:18)
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling nasehat menasehati dalam mentaati kebenaran dan kesabaran” (Al Ashr:1-3)
Menjaga amanah waktu : Penafsiran Abdullah Gymnastiar mengenai surat Al-Ashr : “Setiap waktu harus digunakan untuk meningkatkan iman, meningkatkan amal shaleh, nasihat-menasihati dalam menaati kebenaran dan nasihat-menasihati dalam menetapi kesabaran”
“Sebesar-besar keuntungan di dunia adalah menyibukkan dirimu setiap waktu pada aktivitas yang akan memberikan manfaat paling banyak di hari akhir. Menyia-nyiakan waktu dapat memutusmu dari Allah dan hari akhir, sedangkan kematian memutusmu dari dunia dan penghuninya.” (Ibnu Qayyim al-Jauziyah)
Umur adalah mutiara indah yang tidak ternilai maka hendaklah umur itu disimpan dalam lemari yang abadi di akhirat. (Umar bin ‘Ubayd)
“Gunakah waktu luangmu sebelum engkau sibuk., gunakan waktu sehatmu sebelum engkau sakit, gunakan waktu hidupmu sebelum engkau mati. Dan hisab dirimu sebelum engkau dihisab.” (Umar ibnul Khatab)

     II. Menjaga Ketepatan Waktu

“Ketepatan waktu dalam kehidupan dan kerja Islam adalah sama pentingnya dengan menunaikan kewajiban agama dan moral. Setiap Muslim perlu mengingat akan waktu, dan menggunakannya secara bersungguh-sungguh. Apa pun aktifitas yang dijalankan, Muslim mesti bersedia menepati waktu. Kehidupan ini bertujuan, dan manusia bertanggung jawab untuk setiap waktu. Jadi selama ada waktu untuk aktifitas, Anda perlu berada di situ bukan saja tepat pada waktu, tapi sebelum waktunya. Kegagalan untuk memulai tanggung jawab tepat pada waktunya adalah kegagalan dalam keislaman Anda, dalam iman Anda.” (Hisham Al-Talib)
“Seorang muslim yang terpercaya selalu menjaga waktunya dan waktu saudaranya. Oleh karena itu, ia harus teliti akan janji, tidak mendahului atau mengakhirkan waktu. Dia selalu memperhatikan janji pertemuannya sehingga tidak menghambat yang lain. Berapa banyak kemaslahatan yang terbuang habis, berapa banyak bahaya yang menimpa dikarenakan tidak disiplin dalam janji. Berapa banyak pekerjaan yang sukses, dan berapa banyak kerusakan dapat dicegah jika saja ada kedisiplinan dalam janji.” (Muhammad Abdul Halim Mahmud)
            Keteladanan Hasan al-Banna : Ustadz Hasan Al Banna berjanji dengan sebagian anggota ikhwan, untuk bertemu di sebuah kawasan taman. Seorang datang sebelum waktunya, lalu yang lain datang tepat pada waktunya. Maka ia menjabat tangan pada ikhwan tersebut sambil tersenyum, kecuali kepada yang datang terlebih dahulu. Ia menjabat tangannya dengan cemberut sambil berkata, “Kamu sekalian betul, kecuali seorang saudaramu.” Untuk diketahui, bahwa datang sebelum waktunya sama seperti datang terlambat setelah waktunya, kedua-duanya tidak bisa diterima.
            Keteladanan Hasan Hudaibi : Dalam pertemuan pertama Al Ustadz Hasan Hudaibi dengan ikhwannya setelah pengangkatannya sebagai pimpinan Ikhwanul Muslimin, ia datang dalam acara beberapa menit sebelum dimulai. Ia berdiri diam di depan pintu sehingga jam tepat menunjukkan waktu untuk memulai acara. Ia pun masuk, lalu menyuruh menutup pintu dan melarang masuk seorangpun setelah itu.

   III. Tidak pernah menunda sampai esok pekerjaan yang dapat dikerjakan hari ini

Jika Anda menangguhkan suatu pekerjaan, tugas Anda akan bertimbun. Anda tidak tahu apakah yang akan terjadi pada esok hari. Adalah sesuatu yang melegakan jika Anda memulai kerja hari ini tanpa ada pekerjaan kemarin yang masih tertinggal. Latihan yang baik adalah melakukan tugas dengan serta merta jika tugas itu hanya 5 menit atau kurang. Jika tugas itu lebih dari 5 menit, jadwalkan menurut prioritasnya. Peraturan yang berharga ini jika dituruti dapat menjadikan Anda orang yang hebat. Coba bayangkan Anda dapat melakukan dua belas tugas dalam satu jam. Jika ada sepuluh orang seperti Anda dalam organisasi, efektivitas tugas Anda sungguh menakjubkan. (Hisham Al-Talib)

   IV. Mengurangi kebiasaan membuang waktu

“Satu desah nafas kita saat menjalani waktu demi waktu, merupakan langkah menuju kubur. Alangkah ruginya kita disaat menjalani sesuatu yang berharga kemudian kita sia-siakan. Orang yang bodoh adalah jika diberikan modal maka modalnya dihamburkan dengan sia-sia. Begitu juga kita jika sudah diberi modal waktu, kemudian waktunya kita hambur-hamburkan maka kita termasuk orang yang bodoh. (KH Abdullah Gymnastiar)

Beberapa kebiasaan membuang waktu : * Obrolan sia-sia * Acara televisi dan radio * Keisengan dan kesenangan tiada arti * Hobby tiada arti * Lamunan sia-sia * Hati yang busuk

     V. Efektif dalam memanfaatkan waktu

“Keunggulan sangat dekat dengan orang yang paling efektif dalam memanfaatkan waktunya. Setiap detik adalah peluang bagi peningkatan kemampuan; kemampuan keilmuan, kemampuan diri, kemampuan kelapangan dada, kemampuan ibadah.” (KH Abdullah Gymnastiar)
Menyikapi waktu : “Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin maka dia termasuk dalam orang-orang yang merugi” (H.R. Dailami)
Segala aktivitas bisa digolongkan menurut penting maupun gentingnya, serta dapat masuk ke dalam satu di antara empat kuadran Matriks Manajemen Waktu.
Suatu aktifitas adalah penting jika kita menganggapnya berfaedah dan menunjang misi, nilai-nilai dan sasaran-sasaran kehidupan kita yang berprioritas tinggi. Suatu aktifitas adalah genting jika kita atau orang lain merasa ia menuntut diberi perhatian segera.
Pemakaian terbaik dari waktu kita berfokus pada kuadran-kuadran yang menekankan unsure “penting” (kuadran I dan II). Di antara dua kuadran ini, fokus utama kita harus pada Kuadran II.
Manusia yang efektif :
*   Menghabiskan banyak waktu mereka di Kuadran II, mengembangkan peluang-peluang serta memelihara sumberdaya yang ada
*   Mengantisipasi aktifitas-aktifitas Kuadran I dan mengalihkannya ke Kuadran II
*   Mencegah atau bersiap-siap menghadapi aktifitas Kuadran I dan karenanya mengurangi atau menghilangkan kegentingannya
*   Menentukan dan menghilangkan berbagai aktifitas yang tidak mendukung perwujudan misi kita.

   VI. Memanage waktu agar dapat memenuhi hak kepada yang berhak

“Muslim adalah manusia sempurna yang memberikan seluruh hak kepada yang berhak. Ia menunaikan kewajibannya secara total. Inilah salah satu sisi dari ‘ubudiyah kepada Allah. Muslim adalah manusia yang tidak meninggalkan satu pun kewajibannya. Manusia yang tidak ada yang menandingi keutuhan kemanusiaannya.” (Sa’id Hawwa)
Maka penggunaan waktu bagi seorang Muslim akan ia kelola sedemikian rupa guna memenuhi seluruh hak-hak tersebut. Secara lebih rinci, Sa’id Hawwa menyebutkan bahwa kewajiban-kewajiban yang ada dalam diri kita meliputi penunaian hak Allah, hak kedua orang tua, hak kaum kerabat, hak tetangga, hak kerja, hak Muslim, hak nonmuslim, hak negara dan hak makhluk lain.

 VII. Mengarahkan kerja dan kehidupan pribadi agar lebih produktif

Kiat-kiat praktis untuk meningkatkan produktifitas pemanfaatan waktu (versi Abdullah Gymnastiar) :
  1. Biasakan tertib dan teratur :
    1. Tahu dan taat aturan
    2. Tertib mengambil dan menyimpan
    3. Selalu rapih dan bersih
    4. Segalanya mudah dikenal
    5. Lalu lintas lancar
  2. Selalu terencana
a.    Harus ada target
b.    Rencana cadangan
c.     Disiplin dalam rencana
d.    Program harus adil
  1. Biasa dengan data dan informasi akurat
    1. Selalu jelas dan akurat
    2. Bukan tahu tapi paham
  2. Sedia perlengkapan dan peralatan memadai
    1. Belilah sesuai kebutuhan dan kemampuan
    2. Awali tahu aturan pakai
    3. Pergunakan oleh ahlinya
    4. Ready to combat
    5. Siapkan cadangan
    6. Rawat berkala
  3. Biar cepat dan ringkas asal selamat
    1. Buatlah standar waktu
    2. Berlatih agar gesit dan tangkas
  4. Biasakan check and Re-check
    1. Buatlah check-list
    2. Re-check

Kiat-kiat praktis untuk meningkatkan produktifitas pemanfaatan waktu (versi Hisham Al-Talib):
  1. Rancang aktivitas harian Anda pada setiap pagi dengan mencatat hal-hal yang akan dikerjakan, dan tandai dengan coretan kalau sudah dikerjakan
  2. Jangan mengunjungi teman tanpa menelponnya terlebih dahulu
  3. Senantiasa membawa pensil dan kertas atau nota kecil dalam kantong Anda sehingga Anda mampu mencatat rencana dan ide pada waktu yang terluang
  4. Rancang waktu istirahat dan coba menyesuaikannya dengan waktu shalat
  5. Manfaatkan waktu terluang dengan membaca, menghafal, atau melakukan sesuatu yang konstruktif (membangun)
  6. Jika Anda mempunyai janji, pastikan kedua pihak mengerti waktunya yang jelas
  7. Aturlah waktu perjalanan Anda sesuai dengan jarak yang akan ditempuh, jatahkan untuk biaya yang tidak terduga agar Anda tiba ke tempat tujuan pada waktu yang direncanakan
  8. Siapkan semua benda yang diperlukan sebelum melakukan suatu pekerjaan
  9. Jauhi orang yang berpikiran dangkal dan tamak untuk mencuri waktu Anda
  10. Jangan melakukan perjalanan sendiri, jika Anda dapat menyelesaikannya dengan mengirimkan surat atau telepon
  11. Jika Anda membawa pesan dari seseorang atau berbelanja, tuliskan semua barang, dan rencanakanlah perjalanan Anda dengan baik supaya tidak menempuh jalan yang berjarak dua kali lipat, tetapi tempuhlah jarak yang tersingkat
  12. Cobalah selalu berusaha lebih keras. Kita bisa meningkatkan hasil antara 10 hingga 15 % dengan melakukan usaha sedikit lebih. Jika Anda berencana untuk membaca sejumlah halaman tertenu atau bekerja hingga jam tertentu, Anda bisa memaksa diri melakukan sesuatu lebih sedikit dari itu. Kebiasaan ini dapat meningkatkan produksi dan membantu keberhasilan. Karena tugas selalu lebih banyak dari waktu yang tersedia, kebiasaan ini bisa membuat kita lebih produktif dan menguntungkan
Kita tidak harus menghindari beristirahat atau rekreasi. Yang kita hindari adalah membuang waktu. Rekreasi itu sendiri berarti menciptakan kembali. Salah satu tragedi terbesar dalam kehidupan modern ialah kehidupan kita yang tergesa-gesa, kita sering membiarkan diri kita melesat terlalu jauh dari rohani sehingga diragukan apakah keduanya dapat bertemu kembali di dunia. Bayangkan bagaimana indahnya rohani kita berjalan seiring dengan jasmani. Ambillah waktu sejenak untuk shalat, bertafakur, berfikir dan menguatkan keimanan.

VIII. Membuat penjadwalan waktu untuk menjaga amanah waktu Anda

“Adalah kurang berarti dengan hanya mempunyai cita-cita dan tujuan dalam hidup tanpa disertakan penjadwalan waktu. Hanya dengan penjadwalan waktu kita bisa maju ke depan untuk mencapai cita-cita dan tiba ke tempat tujuan.” (Hisham Al-Talib)

   IX. Kuesioner : Menjadikan setiap Hari diperhitungkan

Menghadapi diri kita sendiri dan mengadakan penilaian tentang pemakaian waktu kita memerlukan keberanian yang besar sekali.
  1. Bagaimana saya memboroskan waktu saya ? Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi pemborosan waktu dimasa mendatang ?
  2. Bagaimana saya memboroskan waktu orang-orang lain ? Waktu siapakah yang saya boroskan ? Bagaimana saya dapat mencegah terjadinya hal ini ?
  3. Kegiatan-kegiatan apakah yang kini saya lakukan yang dapat dikurangi, dihilangkan atau diberikan untuk dikerjakan oleh orang lain ?
  4. Apakah yang dilakukan orang lain yang memboroskan waktu saya? Apakah ada sesuatu yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan kejadian-kejadian di masa mendatang? Bila demikian apakah itu ?
  5. Apa saja yang telah saya lakukan secara mendesak tetapi tidak penting artinya ?
(Mendesak : kelihatannya memerlukan tindakan segera. Penting : Hal-hal yang mendukung cita-cita dan misi/visi kita)
  1. Apakah yang saya lakukan yang mempunyai arti penting dipandang dari segi tujuan-tujuan saya?
  2. Apakah saya mempergunakan waktu saya untuk mengejar hal-hal yang penting bagi diri saya? Bila tidak, mengapa? Bila ya, bagaimana?
Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dapat memberikan kepada anda banyak gagasan-gagasan yang akan memungkinkan anda dapat mempergunakan waktu anda secara lebih baik lagi

No comments:

Post a Comment